Minggu, 07 Januari 2018

Praktikum di Laboratorium dari Tata Tertib hingga Keselamatan Kerja

Praktikum di Laboratorium dari Tata Tertib hingga Keselamatan Kerja - Ketika melakukan praktikum khususnya biologi bisa dilakukan di dalam laboratorium maupun di luar. Ketika melakukan praktikum di luar dapat dilakukan di green house yaitu rumah untuk koleksi tanaman dengan atap dan dindingnya tansparan, di kebun, di halaman rumah, dan lain sebagainya. Namun berbeda bila melakukan praktikum di dalam laboratorium karena untuk bekerja di lab harus mematuhi tata tertib penggunaan laboratorium tersebut dan harus mempriotitaskan keselamatan kerja ketika menggunakan alat-alat di lab yang mempunyai resiko.

keselamatan kerja di laboratorium


Tata tertib penggunaan laboratorium

  1. Menggunakan baju khusus praktikum untuk melindungi tubuh dan baju seragam sekolah dari terkontaminasinya zat-zat kimia.
  2. Hanya diperbolehkan meletakkan buku, alat tulis, bahan, dan alat praktikum di atas meja kerja, tas tidak diperbolehkan.
  3. Jangan coba-coba memegang alat atau bahan yang tidak digunakan di laboratorium.
  4. Tidak boleh membawa makanan dan minuman di dalam laboratorium atau makan dan minum.
  5. Ambil zat atau bahan praktikum sesuai yang diperlukan, jangan berlebihan.
  6. Ketika selesai percobaan, bersihkan dan kembalikan alat sesuai keadaan awal, bersihkan meja, dan ruangan laboratorium.
  7. Kumpulkan sampah dan kelompokkan sampah padat dan cair. Sampah padat bisa dibuang di bak sampah dan sampah cair bisa dibuang di tempat saluran air buangan.
  8. Zat yang sudah digunakan sebaiknya dibuang, jangan di masukkan kembali ke wadah asal.
  9. Sebelum meninggalkan ruangan, cek kembali laboratorium dan rapikan sesuai keadaan semula.

Langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium


Hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium.
  1. Sebelum praktikum, sebaiknya minum susu yang bertujuan untuk menetralkan tubuh dafri pengaruh kontaminasi zat-zat kimia.
  2. Gunakan penutup hidung dan mulut, kaca mata, serta sarung tangan saat mengambil zat-zat kimia yang mudah menguap dan berbahaya.
  3. Kenakan alat bantu, seperti pipa kaca, pipet tetes, sendok plastik, atau pinset untuk mengambil zat atau bahan.
  4. Berhati-hati saat membawa dan menggunakan alat-alat praktikum yang terbuat dari kaca.
  5. Jika ada bagian tubuh  yang terkena zat kimia, segera basuh dengan air.
  6. Gunakan obat-obatan P3K jika ada yang terluka.
  7. Segera muntahkan jika ada zat kimia yang masuk ke dalam mulut.
  8. Jangan coba-coba mencium zat kimia secara langsung.
  9. Arahkan mulut tabung menjauhi badan ketika memanaskan zat di dalam tabung reaksi.
  10. Jika terjadi kebakaran, segera padamkan api dengan alat pemadam kebakaran atau tutup dengan lap tebal yang basah.
  11. Cucilah tangan dengan sabun ketika sudah selesai praktikum.

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di laboratorium


Jika terjadi kecelakaan kerja di dalam laboratorium, perlu dilakukan pertolongan pertama sebelum diberi tindakan medis lanjutan yang diperlukan.

  1. Luka bakar akibat zat kimia asam. Hapus zat asam dengan kapas atau kain halus, kemudian cuci dengan air mengalir sebersih-bersihnya. Selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%. Cuci lagi luka dengan air, keringkan dan olesi dengan salep levertran (salep minyak ikan), dan balut dengan kain perban.
  2. Luka bakar akibat zat kimia basa. Kulit yang terkena zat kimia dicuci dengan air sebanyak mungkin, bilas dengan asam asetat 1% dan cuci kembali dengan air, keringkan dan olesi dengan salep boor. Balut dengan kain perban.
  3. Luka bakar karena panas. Luka karena panas dapat terjadi akibat kontak langsung dengan api gelas, atau logam panas. Jika kulit hanya memerah olesi dengan salep levertran. Jika kulit terasa nyeri, kompres dengan air dingin, dan bawa ke dokter. Jika luka cukup besar, jangan beri obat apapun, aliri dengan air bersih, jangan tutupi dengan apapun, dan langsung bawa ke dokter.
  4. Mata terkena percikan zat kimia. Segera basuh dengan air sebanyak mungkin.
  5. Keracunan zat melalui hidung. Bawa si korban ke luar ruangan atau tempat dengan udara yang cukup segar, jika susah bernafas beri nafas buatan.
  6. Keracunan melalui mulut. Jika zat hanya sampai di mulut, segera kumur dengan air sebanyaknya. Jika tertelan, segera dimuntahkan. Jika tidak bisa muntah pancing dengan minum segelas air dicampur 2 sendok teh garam dapur atau dengan jari dimasukkan ke pangkal kerongkongan hingga muntah. Jika korban pingsan hindari memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Bawa ke dokter.

Demikian tata tertib yang wajib di taati setiap pengguna ketika di dalam lab sehingga keselematan kerja nomor satu. Apabila terjadi kecelakaan sewaktu bekerja di lab lakukan pertolongan pertama seperti dijelaskan di atas.


EmoticonEmoticon